Sabtu, 05 Oktober 2013

makalah perangkat pembelajaran

A.    Pengertian
Perangkat pembelajaran adalah sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Dari uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa perangkat pembelajaran adalah sekumpulan media atau sarana yang digunakan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas.
B.     Tujuan
Tujuan adanya perangkat pembelajaran adalah untuk memenuhi keberhasilan seorang guru dalam pembelajaran.
C.     Pentingnya Perangkat Pembelajaran
Berikut ini akan dijelaskan pentingnya perangkat pembelajaran yang perlu dipersiapkan oleh seorang guru, antara lain :
1.      Perangkat pembelajaran sebagai panduan
Perangkat pembelajaran adalah sebagai panduan atau pemberi arah bagi seorang guru. Hal tersebut penting karena proses pembelajaran adalah sesuatu yang sistematis dan terpola. Masih banyak guru yang hilang arah atau bingung ditengah-tengah proses pembelajaran hanya karena tidak memiliki perangkat pembelajaran. Oleh karena itu, perangkat pembelajaran memberi panduan apa yang harus dilakukan seorang guru di dalam kelas. Selain itu, perangkat pembelajaran memberi panduan dalam mengembangkan teknik mengajar dan memberi panduan untuk merancang perangkat yang lebih baik.
2.      Perangkat pembelajaran sebagai tolak ukur
Seorang guru yang profesional tentu mengevaluasi setiap hasil mengajarnya. Begitu pula dengan perangkat pembelajaran. Guru dapat mengevaluasi diri nya sendiri sejauh mana perangkat pembelajaran yang telah dirancang teraplikasi di dalam kelas. Evaluasi tersebut penting untuk terus meningkatkan profesionalime seorang guru. Kegiatan evaluasi bisa dimulai dengan membandingkan dari berbagai aktivitas di kelas, strategi, metode atau bahkan langkah pembelajaran dengan data yang ada di perangkat pembelajaran.
3.      Perangkat pembelajaran sebagai peningkatan profesionalisme
Profesionalisme seorang guru dapat ditingkatkan dengan perangkat pembelajaran. Dengan kata lain, bahwa perangkat pembelajaran tidak hanya sebagai kelengkapan administrasi. tetapi juga sebagai media peningkatan profesionalisme. Seorang guru harus menggunakan dan mengembangkan perangkat pembelajarannya semaksimal mungkin. Memperbaiki segala yang terkait dengan proses pembelajaran lewat perangkatnya. Jika tidak demikian, maka kemampuan sang guru tidak akan berkembang bahkan mungkin menurun.
4.      Mempermudah
Perangkat pembelajaran mempermudah seorang guru dalam membantu proses fasilitasi pembelajaran. Dengan perangkat pembelajaran, seorang guru mudah menyampaikan materi hanya dengan melihat perangkatnya tanpa harus banyak berpikir dan mengingat.

D.    Macam-macam Perangkat Pembelajaran
1.      Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Silabus bisa dikembangkan sendiri sesuai kearifan lokal daerah masing-masing.
2.      Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan biasanya memuat tanggal-tanggal yang sudah direncakan untuk waktu pembelajaran, baik tanggal ujian tengah semester, tanggal ujian akhir semester maupun hari libur semester. Kalender pendidikan ini juga dapat menjadi panutan untuk memulai maupun mengakhiri pembelajaran dalam satu semester.
3.      Program Tahunan
Program tahunan adalah suatu program yang memuat rancangan atau program yang direncanakan untuk pembelajaran.
4.      Program Semester
Program semester adalah suatu program dibuat dengan mencocokkannya pada kalender pendidikan. Hal tersebut dilakukan agar sesuai dengan kalender, kapan harus mengajar dan kapan harus libur.
5.      Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan telah dijabarkan dalam silabus.
6.      Rencana Pelaksanaan Harian
Rencana Pelaksanaan Harian dibuat lebih rinci karena harus jelas materi apa yang aka diajarkan dalam 1 semester ke depan. Rencana pelaksanaan harian ini dihitung perhari, pertanggal, dan harus rinci.
7.      Buku Pelaksanaan Harian
Buku pelaksanaan harian ini biasaya sudah disediakan oleh sekolah. Guru harus mengisi buku ini setiap kali mengajar di kelas.
8.      Presensi Siswa
Presensi harian biasanya sudah disediakan oleh sekolah. Guru hanya mengisi presensi dengan memberikan tanda titik atau centang pada kolom-kolom yang disediakan. Apabila terdapat siswa yang tidak hadir karena sakit maka tulis S, jika ijin maka tulis I, jika tanpa keterangan maka tulis A (alpha).
9.      Catatan Hambatan Belajar Siswa
Catatan hambatan belajar siswa ini dapat berupa buku atau lembaran. Catatan ini dibuat untuk mencatat siswa-siswa yang terhambat, misalnya tidak memperhatikan pada saat guru memberi penjelasan, sibuk berbicara dengan teman ataupun tidur dikelas.
10.  Daftar Buku Pegangan Guru dan Siswa
Membuat daftar buku pegangan guru dan siswa seperti membuat daftar pustaka. Tuliskan buku apa saja yang dipakai oleh guru dan buku apa saja yang dipakai oleh siswa. Sebaiknya buku yang dipakai oleh guru lebih banyak daripada siswanya.
11.  Analisis KKM
Analisis ini digunakan untuk menghitung KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang akan ditetapkan pihak sekolah. Pada umumnya, KKM antara pelajaran yang satu dengan pelajaran yang lain tidak sama.
12.  Kisi-kisi Soal
Kisi-kisi dibuat sebelum menyusun soal, sehingga soal sesuai dengan kompetensi dasar dan standar kompetensi yang ingin dicapai. Sebaiknya sebelum diadakan ujian, guru memberitahukan kisi-kisi tersebut kepada siswanya.
13.  Soal-soal Ulangan
Soal dibuat dengan sebaik-baiknya dengan mengacu kisi-kisi soal. Guru memberikan bobot pada setiap soal. Ada soal yang berbobot sulit, sedang dan mudah. Soal-soal ujian tersebut dapat digunakan untuk mengukur kemampuan siswa.
14.  Buku Informasi Penilaian
Buku ini dibuat sebagai bukti bahwa guru sudah memberikan informasi mengenai ulangan atau penilaian dan harus ditanda tangani siswa.
15.  Analisis Butir Soal
Analisis butir soal dapat dilakukan dengan menggunakan software yang terdapat dalam komputer, misalnya Ms Excel dan Anates.
16.  Analisis Hasil Ulangan
Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa banyak siswa yang tuntas belajar dan yang belum tuntas belajar. Siswa yang mempunyai nilai sesuai ataupun di atas KKM diberikan pengayaan. Sedangkan, siswa yang belum tuntas harus mengikuti ujian ulang atau perbaikan sampai nilai siswa memenuhi KKM.
17.  Program / Pelaksanaan Perbaikan
Program perbaikan dibuat untuk memfasilitasi siswa yang harus mengikuti ujian ulang atau perbaikan. Pelaksanaannya juga dituliskan. Kemudian harus dituliskan nilai sebelum dan sesudah perbaikan.
18.  Program / Pelaksanaan Pengayaan
Program pengayaan berisi kapan pengayaan akan dilaksanakan dan pelaksanaan pengayaan ini ditujukan untuk siswa yang telah mencapai KKM
19.  Daftar Pengembalian Hasil Ulangan
Daftar pengembalian hasil ulangan digunakan untuk bukti bahwa hasil ulangan sudah dibagikan kepada siswa. Nilai dan tanda tangan harus tercantum dalam daftar pengembalian hasil ulangan.
20.  Buku Ulangan Bergilir
Buat aja pakai buku tulis, ntar kalau pas ulangan salah satu siswa mengerjakan dibuku tersebut. Ulangan berikutnya ganti siswa yang lain
21.  Daftar Nilai
Nah ini yang sangat wajib harus dimiliki setiap guru yaitu daftar nilai.
22.  Laporan Penilaian Akhlak Mulia dan Kepribadian Siswa
Ini daftar nilai juga cuma nilainya rentangnya A,B,C dan D bukan angka seperti nilai pelajaran
23.  Buku Tugas Terstruktur
Buku tugas ini dibuat untuk tugas yang sifatnya pengumpulannya tertentu waktunya, sesuai SK/KD
24.  Buku Tugas Mandiri
Hampir sama dengan buku tugas terstruktur, cuma bedanya buku ini dibuat untuk menuliskan tugas-tugas yang jeda pengumpulannya lebih lama seperti akhir semester
25.  Jadwal Mengajar








DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. “Pengertian Perangkat Pembelajaran”. Diambil dari http://pustaka.pandani.web.id/2013/03/pengertian-perangkat-pembelajaran.html Pada 10 Juni 2013.
Anonim. 2011. “Macam Perangkat Yang Harus Dibuat”. Diambil dari http://www.mrwindu.com/2011/06/24-macam-perangkat-yang-harus-dibuat.html#ixzz2BlKGK8w1 Pada 10 Juni 2013.

Anonim. 2012. “Pentingnya Perangkat Pembelajaran”. Diambil dari http://dakwahdigital.blogspot.com/2012/11/pentingnya-perangkat-pembelajaran.html Pada 10 Juni 2013.

pengertian, jenis, contoh puisi lama beserta pengarangnya


Definisi Puisi Lama
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan atau puisi yang dibatasi oleh aturan tertantu. Aturan- aturan itu antara lain :
~       Jumlah kata dalam 1 baris
~       Jumlah baris dalam 1 bait
~       Persajakan (rima)
~       Banyak suku kata tiap baris
~       Irama

v Ciri-ciri Puisi Lama
a) Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya
b) Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan
c) Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima

v Jenis-jenis Puisi Lama
1.      Mantra 
Mantra diartikan sebagai susunan kata yang berunsur puisi (seperti rima dan irama) yang dianggap mengandung kekuatan gaib, biasanya diucapkan oleh dukun atau pawang untuk menandingi kekuatan gaib yang lain.
Ciri-ciri:
Ø  Berirama akhir abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde.
Ø  Bersifat lisan, sakti atau magis
Ø  Adanya perulangan
Ø  Metafora merupakan unsur penting
Ø  Bersifat esoferik (bahasa khusus antara pembicara dan lawan bicara) dan misterius
Ø  Lebih bebas dibanding puisi rakyat lainnya dalam hal suku kata, baris dan persajakan.
Contoh :
Pulanglah engkau kepada rimba sekampung,
Pulanglah engkau kepada rimba yang besar,
Pulanglah engkau kepada gunung guntung,
Pulanglah engkau kepada sungai yang tiada berhulu,
Pulanglah engkau kepada kolam yang tiada berorang,
Pulanglah engkau kepada mata air yang tiada kering,
Jikalau kau tiada mau kembali, matilah engkau.
2.      Pantun
Adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka.
Ciri-ciri :
Ø  Setiap bait terdiri 4 baris
Ø  Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
Ø  Baris 3 dan 4 merupakan isi
Ø  Bersajak a – b – a – b
Ø  Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
Contoh :
Tanam melati di rama-rama
Ubur-ubur sampingan dua
Biarlah mati kita bersama
Satu kubur kita berdua
(Roro Mendut, 1968)
3.      Karmina
Atau dikenal dengan nama pantun kilat adalah pantun yang terdiri dari dua baris. Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua adalah isi. Memiliki pola sajak lurus (a-a). Biasanya digunakan untuk menyampaikan sindiran ataupun ungkapan secara langsung.
Ciri-ciri karmina
Ø  Setiap bait merupakan bagian dari keseluruhan.
Ø  Bersajak aa-aa, aa-bb
Ø  Bersifat epik: mengisahkan seorang pahlawan.
Ø  Tidak memiliki sampiran, hanya memiliki isi.
Ø  Semua baris diawali huruf capital.
Ø  Semua baris diakhiri koma, kecuali baris ke-4 diakhiri tanda titik.
Ø  Mengandung dua hal yang bertentangan yaitu rayuan dan perintah.
Contoh :
Dahulu ketan sekarang ketupat
Dahulu jagoan sekarang ustad

Pergi ke rawa ke muara pula
Sudah tak juara tak sholat pula
Buah nagka bentuknya bulat
Sudah tua bangka belum ingat akhirat
4.      Seloka
Adalah pantun berkait. Kata "seloka" diambil dari bahasa Sanskerta, sloka.
Seloka merupakan bentuk puisi Melayu Klasik, berisikan pepetah maupun perumpamaan yang mengandung senda gurau, sindiran bahkan ejekan. Biasanya ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair, kadang-kadang dapat juga ditemui seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
Ciri-ciri seloka
Ø  Ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair,
Ø  Namun ada seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
Contoh :
Bunga mawar cempaka biru
Bunga rampai di dalam puan
Tujuh malam semalam rindu
Belum sampai padamu tuan

Bunga rampai di dalam puan
Ruku-ruku dari peringgit
Belum sampai padamu tuan
Rindu saya bukan sedikit

Ruku-ruku di peringgit
Teras jati bertalam-talam
Rindu saya bukan sedikit
Nyaris mati semalam-malam

Teras jati bertalam-talam
Kapal brlabuh dilautan sisi
Nyaris mati semalam-malam
Bantal dipeluk saya tangisi
(Anatomi Sastra_Prof. Atar Semi, hal. 148)


5.      Gurindam
P uisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat.
Gurindam merupakan satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua baris kalimat dengan irama akhir yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.
Ciri-ciri :
Ø  Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian
Ø  baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.
Contoh :
Ini gurindam pasal yang keenam:
Cahari olehmu akan sahabat,
yang boleh dijadikan obat.
Cahari olehmu akan guru,
yang boleh tahukan tiap seteru.
Cahari olehmu akan isteri,
yang boleh menyerahkan diri.
Cahari olehmu akan kawan,
pilih segala orang yang setiawan.
Cahari olehmu akan abdi,
yang ada baik sedikit budi,
(Gurindam duabelas Raja Ali Haji pasal keenam)
6.      Talibun
 Talibun adalah sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi, tetapi lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris). Berirama abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, dan seterusnya.
Ciri-ciri:
Ø  Jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.
Ø  Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
Ø  Jika satu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.
Ø  Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.
Ø  Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d


Contoh :
Panakik pisau siraut
Ambil galah batang lintabung
Silodang ambil untuk niru
Yang setitik jadikan laut
Yang sekapal jadikan gunung
Alam terkembang jadikan guru
(Panghulu, 1978:2)
7.      Bidal
Bidal adalah jenis puisi lama dalam bentuk peribahasa dalam sastra Melayu lama yang kebanyakan berisi sindiran, peringatan, nasehat, dan sejenisnya. Bidal merupakan jenis peribahasa yang memiliki arti lugas, irama dan rima, sehingga bisa digolongkan ke dalam jenis puisi.
Contoh :
Bagai kerakap di atas batu, hidup segan mati tak mau
Ada ubi ada talas, ada budi ada balas
8.      Syair
Syair adalah salah satu jenis puisi lama. Puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, dan biasanya  berisi nasihat atau cerita.
Ciri-ciri syair
Ø  Terdiri dari 4 baris
Ø  Berirama a-a-a-a
Ø  Keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair
Contoh :
Syair Abu Nawas
Wahai Tuhanku! Aku bukanlah ahli surg
Tapi aku tidak sangup menahan siksa neraka
Maka berilah aku taubat (ampunan) dan ampunilah dosaku...
Sesungguhnya engkau Maha Pengampun dosa yang besar...
Dosaku bagaikan bilangan pasir...
Maka berilah aku taubat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan
Umurku ini setiap hari berkurang
Sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya
Wahai Tuhanku! Hamba-Mu yang berbuat dosa telah datang kepada-Mu
Dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada-Mu
Maka jika engkau mengampuni, maka Engkaulah ahli pengampun
Jika Engkau menolak, kepada siapakah lagi aku mengharap selain kepada Engkau


Anonim. 2009. Sastra Melayu. Diambil dari id.wikipedia.org pada tanggal 28 September 2013                                                                            
Anonim. 2012. Pengertian, macam-macam dan contoh puisi. Diambil dari edukasi.kompasiana.com pada tanggal 28 September 2013



 Definisi Puisi Lama
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan atau puisi yang dibatasi oleh aturan tertantu. Aturan- aturan itu antara lain :
~       Jumlah kata dalam 1 baris
~       Jumlah baris dalam 1 bait
~       Persajakan (rima)
~       Banyak suku kata tiap baris
~       Irama

v Ciri-ciri Puisi Lama
a) Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya
b) Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan
c) Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima

v Jenis-jenis Puisi Lama
1.      Mantra 
Mantra diartikan sebagai susunan kata yang berunsur puisi (seperti rima dan irama) yang dianggap mengandung kekuatan gaib, biasanya diucapkan oleh dukun atau pawang untuk menandingi kekuatan gaib yang lain.
Ciri-ciri:
Ø  Berirama akhir abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde.
Ø  Bersifat lisan, sakti atau magis
Ø  Adanya perulangan
Ø  Metafora merupakan unsur penting
Ø  Bersifat esoferik (bahasa khusus antara pembicara dan lawan bicara) dan misterius
Ø  Lebih bebas dibanding puisi rakyat lainnya dalam hal suku kata, baris dan persajakan.
Contoh :
Pulanglah engkau kepada rimba sekampung,
Pulanglah engkau kepada rimba yang besar,
Pulanglah engkau kepada gunung guntung,
Pulanglah engkau kepada sungai yang tiada berhulu,
Pulanglah engkau kepada kolam yang tiada berorang,
Pulanglah engkau kepada mata air yang tiada kering,
Jikalau kau tiada mau kembali, matilah engkau.
2.      Pantun
Adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka.
Ciri-ciri :
Ø  Setiap bait terdiri 4 baris
Ø  Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
Ø  Baris 3 dan 4 merupakan isi
Ø  Bersajak a – b – a – b
Ø  Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
Contoh :
Tanam melati di rama-rama
Ubur-ubur sampingan dua
Biarlah mati kita bersama
Satu kubur kita berdua
(Roro Mendut, 1968)
3.      Karmina
Atau dikenal dengan nama pantun kilat adalah pantun yang terdiri dari dua baris. Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua adalah isi. Memiliki pola sajak lurus (a-a). Biasanya digunakan untuk menyampaikan sindiran ataupun ungkapan secara langsung.
Ciri-ciri karmina
Ø  Setiap bait merupakan bagian dari keseluruhan.
Ø  Bersajak aa-aa, aa-bb
Ø  Bersifat epik: mengisahkan seorang pahlawan.
Ø  Tidak memiliki sampiran, hanya memiliki isi.
Ø  Semua baris diawali huruf capital.
Ø  Semua baris diakhiri koma, kecuali baris ke-4 diakhiri tanda titik.
Ø  Mengandung dua hal yang bertentangan yaitu rayuan dan perintah.
Contoh :
Dahulu ketan sekarang ketupat
Dahulu jagoan sekarang ustad

Pergi ke rawa ke muara pula
Sudah tak juara tak sholat pula
Buah nagka bentuknya bulat
Sudah tua bangka belum ingat akhirat
4.      Seloka
Adalah pantun berkait. Kata "seloka" diambil dari bahasa Sanskerta, sloka.
Seloka merupakan bentuk puisi Melayu Klasik, berisikan pepetah maupun perumpamaan yang mengandung senda gurau, sindiran bahkan ejekan. Biasanya ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair, kadang-kadang dapat juga ditemui seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
Ciri-ciri seloka
Ø  Ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair,
Ø  Namun ada seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
Contoh :
Bunga mawar cempaka biru
Bunga rampai di dalam puan
Tujuh malam semalam rindu
Belum sampai padamu tuan

Bunga rampai di dalam puan
Ruku-ruku dari peringgit
Belum sampai padamu tuan
Rindu saya bukan sedikit

Ruku-ruku di peringgit
Teras jati bertalam-talam
Rindu saya bukan sedikit
Nyaris mati semalam-malam

Teras jati bertalam-talam
Kapal brlabuh dilautan sisi
Nyaris mati semalam-malam
Bantal dipeluk saya tangisi
(Anatomi Sastra_Prof. Atar Semi, hal. 148)


5.      Gurindam
P uisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat.
Gurindam merupakan satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua baris kalimat dengan irama akhir yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.
Ciri-ciri :
Ø  Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian
Ø  baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.
Contoh :
Ini gurindam pasal yang keenam:
Cahari olehmu akan sahabat,
yang boleh dijadikan obat.
Cahari olehmu akan guru,
yang boleh tahukan tiap seteru.
Cahari olehmu akan isteri,
yang boleh menyerahkan diri.
Cahari olehmu akan kawan,
pilih segala orang yang setiawan.
Cahari olehmu akan abdi,
yang ada baik sedikit budi,
(Gurindam duabelas Raja Ali Haji pasal keenam)
6.      Talibun
 Talibun adalah sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi, tetapi lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris). Berirama abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, dan seterusnya.
Ciri-ciri:
Ø  Jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.
Ø  Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
Ø  Jika satu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.
Ø  Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.
Ø  Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d


Contoh :
Panakik pisau siraut
Ambil galah batang lintabung
Silodang ambil untuk niru
Yang setitik jadikan laut
Yang sekapal jadikan gunung
Alam terkembang jadikan guru
(Panghulu, 1978:2)
7.      Bidal
Bidal adalah jenis puisi lama dalam bentuk peribahasa dalam sastra Melayu lama yang kebanyakan berisi sindiran, peringatan, nasehat, dan sejenisnya. Bidal merupakan jenis peribahasa yang memiliki arti lugas, irama dan rima, sehingga bisa digolongkan ke dalam jenis puisi.
Contoh :
Bagai kerakap di atas batu, hidup segan mati tak mau
Ada ubi ada talas, ada budi ada balas
8.      Syair
Syair adalah salah satu jenis puisi lama. Puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, dan biasanya  berisi nasihat atau cerita.
Ciri-ciri syair
Ø  Terdiri dari 4 baris
Ø  Berirama a-a-a-a
Ø  Keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair
Contoh :
Syair Abu Nawas
Wahai Tuhanku! Aku bukanlah ahli surg
Tapi aku tidak sangup menahan siksa neraka
Maka berilah aku taubat (ampunan) dan ampunilah dosaku...
Sesungguhnya engkau Maha Pengampun dosa yang besar...
Dosaku bagaikan bilangan pasir...
Maka berilah aku taubat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan
Umurku ini setiap hari berkurang
Sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya
Wahai Tuhanku! Hamba-Mu yang berbuat dosa telah datang kepada-Mu
Dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada-Mu
Maka jika engkau mengampuni, maka Engkaulah ahli pengampun
Jika Engkau menolak, kepada siapakah lagi aku mengharap selain kepada Engkau


Anonim. 2009. Sastra Melayu. Diambil dari id.wikipedia.org pada tanggal 28 September 2013                                                                            
Anonim. 2012. Pengertian, macam-macam dan contoh puisi. Diambil dari edukasi.kompasiana.com pada tanggal 28 September 2013